Key Performance Indicators (KPI) Dan Metrik.
Key Performance Indicator (KPI), atau indikator kinerja kunci dalam bahasa
indonesia, adalah metrik finansial ataupun non-finansial yang digunakan untuk
membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap
sasaran organisasi. Key Performance
Indicator (KPI) digunakan dalam intelejensi bisnis untuk menilai keadaan
kini suatu bisnis dan menentukan suatu tindakan terhadap keadaan tersebut. Key Performance Indicator (KPI) sering
digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas yang sulit diukur seperti
keuntungan pengembangan kepemimpinan, perjanjian, layanan, dan kepuasan. Key Performance Indicator (KPI) umumnya
dikaitkan dengan strategi organisasi yang contohnya diterapkan oleh
teknik-teknik seperti kartu skor berimbang (BSC,
balanced scorecard).
Key Performance Indicator (KPI) berbeda tergantung sifat dan strategi organisasi. Key Performance Indicator (KPI) merupakan
bagian kunci suatu sasaran terukur yang terdiri dari arahan, Key Performance Indicator (KPI), tolak
ukur, target, serta kerangka waktu. Sebagai contoh: “meningkatkan pendapatan
rata-rata per pelanggan dari 10 ribu ke 15 ribu rupiah pada akhir tahun 2008”.
Dalam contoh ini, ‘pendapatan rata-rata per pelanggan’ adalah suatu Key Performance Indicator (KPI).
Hampir kebanyakan orang beranggapan
ada kesamaan antara Key Performance
Indicator (KPI) dan Metric.
Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, karena sebenarnya Key Performance Indicator (KPI) itu adalah metric, tapi tidak semua metric itu adalah Key Performance Indicator (KPI).
Dari namanya, Key Performance Indicator (KPI) sudah menyebutkan performance indicator atau penunjuk
kinerja. Contohnya performance suatu
proses diukur atau ditunjuk melalui suatu Key
Performance Indicator (KPI). Key
Performance Indicator (KPI) bukan hanya mengukur suatu panjang, suatu waktu
proses, suatu umur alat tetapi lebih tepat ukuran dari suatu performance atau kinerja.
Lebih lanjut, Key Performance Indicator
(KPI) merupakan ukuran kunci (key)
terhadap bisnis atau kesuksesan, bukan hanya ukuran seadanya sambil
lalu dari suatu bisnis proses. Jadi, Key
Performance Indicator (KPI) sangat erat berhubungan dengan obyektif dari
proses yang akan diukur.
Sebuah organisasi layaknya
memiliki banyak metric, namun
hanya sedikit Key Performance Indicator
(KPI). Contoh metric
adalah : profitabilitas, pangsa pasar, penjualan, jumlah karyawan dst. Namun Key Performance Indicator (KPI) merupakan suatu performance metric yang
secara nyata dan jelas terkait dengan sasaran strategis organisasi yang mampu mendorong
organisasi menerjemahkan strateginya ke dalam terminologi yang bisa
dikuantifikasi. Rancangan Key
Performance Indicator (KPI) yang baik memberikan informasi yang dalam,
jelas dan tajam mengenai kecenderungan suatu kinerja, sementara itu juga
didukung oleh ketersediaan metric
yang rinci. Key Performance
Indicator (KPI) yang tepat juga membantu apakah organisasi sudah
melakukan hal yang benar dan mengetahui apa yang perlu perbaikan (improvement)
atau penyesuaian.
Perbedaan metric dan Key Performance Indicator (KPI) :
- Key Performance Indicator (KPI) adalah metric, tapi tidak semua metric merupakan Key Performance Indicator (KPI).
- Organisasi memiliki banyak metric, tapi hanya sedikit Key Performance Indicator (KPI).
- Metric dapat berupa suatu ukuran tentang suatu (besaran, jumlah, waktu), tetapi Key Performance Indicator (KPI) adalah ukuran yang mempunyai makna berarti dan kunci (matter most & key).
- Metric dapat diubah atau tidak dapat diubah melalui suatu aksi. Tetapi Key Performance Indicator (KPI) sebaiknya harus dapat diubah melalui suatu aksi (actionable). Jangan mengukur sesuatu sebagai Key Performance Indicator (KPI) jika hal itu tak dapat diubah melalui serangkaian aksi spesifik.
Sebuah metric bisa menjadi Key
Performance Indicator (KPI) , maka Key
Performance Indicator (KPI) adalah metric
yang :
- Outcome-oriented — bukan hanya sekedar output (keluaran dari proses), karena outcome memiliki pengaruh (impact).
- Target-based — memiliki paling tidak satu nilai sasaran yang sensitif terhadap waktu.
- Rated / Graded — memiliki nilai ambang (threshold) yang membedakan antara nilai aktual dan target.
Dengan adanya tiga kriteria tersebut, dapat
digunakan untuk mengevaluasi apakah sebuah metric
memenuhi status sebagai Key
Performance Indicator (KPI) yang membantu untuk tetap fokus pada ukuran
tersebut sebagai salah satu kunci menuju kesuksesan organisasi.
Sumber:
https://ilmusdm.wordpress.com/2007/11/29/key-performance-indicator-dan-metric-sebuah-pengenalan/
Sumber:
https://ilmusdm.wordpress.com/2007/11/29/key-performance-indicator-dan-metric-sebuah-pengenalan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar