Kamis, 19 Juli 2018

16 Tenses Dalam Bahasa Inggris


A. Pengertian Tenses
Tenses adalah hal yang sangat penting dan mendasar ketika mempelajari bahasa Inggris. Tenses pada umumnya digunakan untuk membentuk sebuah kalimat dalam bahasa Inggris berdasarkan waktu kejadian atau peristiwa berlangsung. Dengan kata lain, Tenses memiliki kaitan yang sangat erat dengan waktu suatu kejadian. Suatu peristiwa atau kejadian bisa berlangsung di masa lampau atau the past, saat ini atau the present dan di masa mendatang atau the future.
B. Jenis-jenis Tenses
     Pada dasarnya Tenses bisa dibagi menjadi 3 jenis yakni Present, Past dan Future dan setiap Tenses tersebut masing-masing memiliki empat jenis Tenses lagi seperti dijelaskan berikut ini:
1. Present Tense
Prinsip dasar dari Present Tense adalah menggunakan kata kerja (verb) bentuk ke-1. Present Tense ini dibagi lagi menjadi 4 tense berbeda yang terdiri dari:
a. Simple Present Tense
Dalam Bahasa Inggris Present Tense atau Simple Present Tense digunakan untuk menyatakan peristiwa atau kejadian, kegiatan, aktivitas dan sebagainya yang terjadi saat ini. Present Tense juga digunakan untuk menyatakan suatu Fakta, atau sesuatu yang terjadi berulang-ulang dimasa Kini. PRESENT artinya adalah kini, sekarang.
Rumusnya:
Positif: S + V1 (s/es).
            Example: I eat chicken burger
Negatif: S + Do/Does + Not + V1
            Example: I do not eat chicken burger
Tanya: Do/Does + S + V1 + ?
            Example: Do I eat chicken burger?
b. Present Continuous
Present Continuous Tense digunakan untuk menyatakan suatu yang sedang terjadi saat ini, sedang berlangsung saat ini. Misalnya: Saya sedang menulis sekarang, Anda saat ini sedang membaca pelajaran Present Continuous, Saya sedang jatuh cinta.
Rumusnya:
Positif: S + To be + Ving
            Example : I am reading now
Negatif: S + To be + Not + Ving
            Example : I am not reading now
Tanya: To be + S + Ving + ?
            Example : Am I reading now ?
c. Present Perfect
Fungsi Tense ini digunakan untuk mengungkapkan suatu kejadian yang telah dimulai di waktu lampau dan masih berlanjut sampai sekarang atau telah selesai pada suatu titik waktu tertentu di masa lalu dan ada hubungannya dengan saat sekarang.
Rumusnya:
Positif: S + Have/Has + V3
            Example: He has gone
Negatif: S + Have/Has + Not + V3
            Example: He has not gone
Tanya: Have/Has + S + V3 + ?
            Example: Has he gone ?
d. Present Perfect Continuous
Tenses ini digunakan untuk menyatakan suatu kejadian yang Sudah Terjadi dan Masih Berlangsung bahkan sangat mungkin Akan Berlanjut. Dari dulu hingga Kini bahkan Nanti. Kata "Sudah" atau "Dari Dulu" disini bisa saja waktunya kemarin, 2 jam lalu, se-abad lalu, bisa juga beberapa menit yang lalu.
Rumusnya:
Positif: S + Have/Has + Been + Ving
         Example: They have been living here for 5 years
Negatif: S + Have/Has + Not + Been + Ving
              Example: They have not been living here for 5 years
Tanya: Have/Has + S + Been + Ving + ?
             Example: Have they been living here for 5 years ?
2. Past Tense
Prinsip dasar dari Past Tense adalah menggunakan kata kerja bentuk ke-2. Past Tense ini dibagi lagi menjadi 4 tense berbeda yang terdiri dari:
a.Simple Past
Fungsi Tense ini digunakan untuk suatu peristiwa atau kebiasaan yang terjadi di masa lalu pada saat tertentu.
Rumusnya:
Positif: S + V2
            Example: I saw this film on November 11th 2015
Negatif: S + Did Not + V1
            Example: I did not see this film on November 11th 2015
Tanya: Did + S + V1 + ?
            Example: Did I see this film on November 11th 2015 ?

b. Past Continuous
Fungsi Tense ini digunakan untuk peristiwa yang sedang berlangsung atau terjadi di masa lalu.
Rumusnya:
Positif: S + Was/Were + Ving
            Example: I was eating when my uncle came to my house yesterday
Negatif: S + Was/Were + Not + Not + Ving
            Example: I was not eating when my uncle came to my house yesterday
Tanya: Was/Were + S + Ving + ?
            Example: Was I eating when my uncle came to my house yesterday ?
c. Past Perfect
Fungsi Tense ini digunakan dalam pernyataan tentang suatu peristiwa di masa lampau yang terjadi sebelum peristiwa berikutnya muncul. Kedua peristiwa tersebut berlangsung di masa lampau.
Rumusnya:
Positif: S + Had + V3
            Example: She had cried when her father gone
Negatif: S + Had + Not + V3
            Example: She had not cried when her father gone
Tanya: Had + S + V3 + ?
            Example: Had she cried when her father gone ?
d. Past Perfect Continuous
Fungsi Tense ini digunakan untuk peristiwa di masa lampau yang telah berlangsung beberapa saat dan ketika peristiwa lain muncul, peristiwa tersebut belum selesai.
Rumusnya:
Positif: S + Had + Been + Ving
            Example: He had been repairing car when his mother gone
Negatif: S + Had + Not + Been + Ving
            Example: He had not been repairing car when his mother gone
Tanya: Had + S + Been + Ving + ?
            Example: Had he been repairing car when his mother gone ?
3. Future Tense
Prinsip dasar Future Tense adalah menggunakan kata kerja bentuk 1 tetapi sebelum kata kerja diawali dengan will/would. Future Tense ini dibagi lagi menjadi 4 tense berbeda yang terdiri dari:
a. Simple Future
Fungsi Tense ini digunakan untuk menyatakan kegiatan atau peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang.
Rumusnya:
Positif: S + Will + V1
            Example: You will come to my house
Negatif: S + Will + Not + V1
            Example: You will not come to my house
Tanya: Will + S + V1 + ?
            Example: Will you come to my house ?
b. Future Continuous
Fungsi Tense ini digunakan untuk menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan di masa datang.
Positif: S + Will + Be + Ving
            Example: I will be swimming at 3 oclock tomorrow
Negatif: S + Will Not + Be + Ving
            Example: I will not be swimming at 3 oclock tomorrow
Tanya: Will + S + Be + Ving + ?
            Example: Will I be swimming at 3 oclock tomorrow ?
c. Future Perfect
Fungsi Tense ini digunakan untuk menyatakan kejadian yang sudah selesai dilakukan di masa mendatang ketika kegiatan lain muncul atau sebelum waktu tertentu.
Rumusnya:
Positif: S + Will + Have + V3
            Example: We will have seen concert
Negatif: S + Will Not + Have + V3
            Example: We will not have seen concert
Tanya: Will + S + Have + V3 + ?
            Example: Will we have seen concert ?
d. Future Perfect Continuous
Fungsi Tense ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang sudah terjadi di masa datang dan ketika kegiatan lain muncul pada waktu tertentu, kegiatan pertama masih berlangsung.
Rumusnya:
Positif: S + Will + Have + Been + Ving
            Example: My brother will have been sleeping for five hours
Negatif: S + Will Not + Have + Been + Ving
            Example: My brother will not have been sleeping for five hours
Tanya: Will + S + Have + Been + Ving + ?
            Example: Will my mother have been sleeping for five hours ?
e. Past Future Tense
Simple Past Future Tense (Waktu Akan Datang Di Waktu Lampau). Simple Past Future Tense digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa yang terjadi atau dilakukan secara berulang-ulang atau sudah menjadi kebiasaan di masa lampau, penggunaan kata “would” dalam kalimat biasanya menunjukkan bahwa pembicara ingin sesuatu itu terjadi di masa depan, yang mungkin atau tidak mungkin menjadi kenyataan.
Rumusnya:
Positif: S + Would + V1
            Example: I would go to office
Negatif: S + Would + Not + V1
            Example: I would not go to office
Tanya: Would + S + V1 + ?
            Example: Would I go to office ?

f.  Past Future Continuous Tense
Past Future Continuous Tense (Waktu Akan Sedang Terjadi Diwaktu Lampau). Past Future Perfect Continuous Tense digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang akan sudah sedang berlangsung pada waktu lampau.
Rumusnya:
Positif: S + Would + Be + Ving
            Example: I would be reading this novel yesterday
Negatif: S + Would + Not + Be + Ving
            Example: I would not be reading this novel yesterday
Tanya: Would + S + Be + Ving + ?
            Example: Would I be reading this novel yesterday ?

g. Past Future Perfect Tense
Past Future Perfect Tense (Waktu akan sudah selesai di masa lampau). Past Future Perfect Tense digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang akan sudah selesai pada waktu lampau atau menyatakan   pengandaian yang tidak mungkin terjadi karena syaratnya sudah pasti tidak akan terpenuhi.
Rumusnya:
Positif: S + Would + Have + V3
            Example: They would have studied last night
Negatif: S + Would + Not + Have + V3
             Example: They would not have studied last night
Tanya: Would + S + Have + V3 + ?
             Example: Would they have studied last night ?

h. Past Future Perfect Continuous Tense
Past Future Perfect Continuous Tense (Waktu yang sudah sedang berlangsung pada waktu lampau)
Past Future Perfect Continuous Tense digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang akan sedang berlangsung.
Rumusnya:
Positif: S + Would + Have + Been + Ving
            Example: He would have been cooking fried rice yesterday
Negatif: S + Would + Not + Have + Been + Ving
            Example: He would not have been cooking fried rice yesterday
Tanya: Would + S + Have + Been + Ving + ?
            Example: Would he have been cooking fried rice yesterday ?


Sumber :


Kamis, 15 Maret 2018

Beautiful Scenery of Sadranan Beach


            Yogyakarta has always had a pleasant tourist destination. Starting from the temple, culinary tour, museums, to the beaches. One of the beaches that is quite hidden but rich in natural beauty is Sadranan beach. Sadranan beach located in the district of Gunung Kidul is one of the beaches in the region of Yogyakarta is no less interesting and beautiful than the other beaches. Although access to the Sadranan beach quite difficult to reach, especially for tourists who first entered the coastal area of Sadranan beach.

(This picture was taken by me on February 20, 2018)
  
            Like a few other places in Indonesia, generally the name given to a location has its own history. So also with Sadranan beach, the name "Sadranan" which is famous until now comes from the word "Nyadran". Nyadran was a ritual sea, this ritual is performed as a form of gratitude from the surrounding community to God. Sadranan beach is not just a beach for a place to make a living for the surrounding community, but also become one of the means for religious activities. Although the location is quite hidden, but the problem of natural beauty is not inferior to other places. Sadranan beach includes a beach that is rich in beautiful natural scenery. The sea water is clear and filled with corals in it, the beach is white sand, the waves are big enough, the atmosphere at sunset is very charming. Natural beauty Sadranan beach can also be a special attraction for the lovers of landscape photos. In addition, quite a lot also makes the location of this beach as a pre-wedding photo location.


(beautiful sunset views on sadranan beach)

           Sadranan beach with beautiful scenery was flanked by three other beaches namely Slili beach, Krakal beach, and Ngandong beach. This position will certainly make visitors feel happy because they can also visit other beaches. Sadranan beach location is quite hidden. To get there, visitors can take the road that passes through the beach Krakal. After that take the east and continue the path until you find a clue to go to Sadranan beach. 

(My brother and the incredible sunset views)


(Happy me at Sadranan Beach)



Rabu, 10 Januari 2018

Tools Audit Teknologi Informasi

Selain COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology) , terdapat beberapa tools lain yang digunakan untuk melakukan audit teknologi informasi, yaitu sebagai berikut :
1. ACL (Audit Command Language)
Merupakan perangkat lunak dalam pelaksanaan audit yang di design khusus untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu menyiapkan laporan audit secara mudah dan interaktif. ACL dapat digunakan untuk user biasa atau yang sudah ahli.
2. Picalo
Picalo adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan analisa data yang dihasilkan dari berbagai sumber. Picalo dikemas dengan GUI (Graphis User Interface) yang mudah digunakan, dan dapat berjalan di berbagai sistem operasi.
3. Metasploit
Metasploit merupakan perangkat lunak yang dapat membanttu keamanan dan sifat profesionalisme teknologi informasi seperti melakukan identifikasi masalah keamanan, verifikasi kerentanan, dapat melakukan scanning aplikasi website, dan rekayasa sosial.
4. NMap (Network Mapper)
NMap bersifat open source yang digunakan untuk audit dalam hal keamanan. Sistem dan administrator menggunakan perangkat lunak ini sebagai persediaan jaringan, mengelola jadwal layanan untuk upgrade, jenis firewall apa yang sedang digunakan, dan lain-lain. NMap berjalan pada semua sistem operasi dan paket biner seperti Linux, serta dapat melakukan transfer data secara fleksibel.
5. Wireshark
Wireshark adalah jaringan terkemuka pada analyzer protocol. Perangkat ini dapat membantu dalam melakukan penangkapan dan interaksi dalam penelusuran lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer.


COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology)

COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology) adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology) memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT.


COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology) berorientasi proses, dimana secara praktis COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology) dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT. COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology) memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi.



15 Area Pengendalian dalam Teknologi Informasi

Area Pengendalian dalam Teknologi Informasi, yaitu :
1.      Integritas Sistem
a.       Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user.
b.      Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable
c.       Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan
d.      Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
e.       Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan
f.       Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh

2.      Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas)
a.       Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem.
b.      Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.
c.       Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yang berkesinambungan.

3.      Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
a.       Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem.
b.      Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.

4.      Backup dan Recovery
a.       Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran).
b.      Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya). 

5.      Contigency Planning
a.       Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman.
b.      Terhadap fasilitas pemrosesan SI.
c.       Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya

6.      System S/W Support
a.       Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasi. Dengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya.
b.      Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical security).
 
7.      Dokumentasi
a.       Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem.
b.      Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi.
c.       Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.

8.      Pelatihan atau Training
a.       Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya.
b.      Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan.

9.      Administrasi
a.       Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang digunakan.
b.      Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.

10.  Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
a.       Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi,
b.      Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
c.       Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi

11.  Operasi
a.       Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO.
b.      Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi.
c.       Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.

12.  Telekomunikasi
a.       Review terhadap logical and physical access controls.
b.      b. Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange (EDI).
c.       Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.

13.  Program Libraries
a.       Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development.
b.      Terdapat review atas prosedur quality assurance.

14.  Application Support (SDLC)
a.       Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem.
b.      Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen.
c.       Proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI.
d.      Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas  SDLC yang digunakan.

15.  Pengendalian Mikrokomputer
a.       Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki,
b.      Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.


Proses Pencapaian Tujuan dalam Kendali dan Audit Sistem Informasi

Konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisasi, dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya suatu kegiatan manajemen disebut manajer.

Dengan konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi terletak pada lapisan bawah. Mereka yang deket dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar. Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisai masing-masing.

Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.



Pelaksanaan Program Keamanan (Conducting a Security Program)

Langkah-langkah utama pelaksanaan Program Keamanan yaitu:
1. Persiapan Rencana Pekerjaan (Preparation of a Project Plan) 
 Perencanaan proyek untuk tinjaun kemanan mengikuti item sbb : 
  a. Tujuan Review 
  b. Ruang Lingkup (Scope) Review
  c. Tugas yang harus dipenuhi 
  d. Organisasi dari Tim Proyek 
  e. Sumber Anggaran (Pendanaan) dan
  f. Jadwal untuk Menyelesaikan Tugas

2. Identifikasi Kekayaan (Identification of asset) Katagori asset 
  a. Personnel (end users, analyst, programmers, operators, clerks, Guards)
  b. Hardware (Mainfarme, minicomputer, microcomputer, disk, printer,           communication lines, concentrator, terminal) 
  c. Fasilitas (Furniture, office space, computer rrom, tape storage rack) 
  d. Dokumentasi (System and program doc.,database doc.,standards plans, insurance policies, contracts)
  e. Persediaan (Negotiable instrument, preprinted forms, paper, tapes, cassettes) 
  f. Data/Informasi (Master files, transaction files, archival files)
  g. Software Aplikasi (Debtors, creditors, payroll, bill-of-materials, sales, inventory)
  h. Sistem Software (Compilers, utilities, DBMS, OS, Communication Software, Spreadsheets)

3. Penilaian Kekayaan (Valuation of asset) 
 Langkah ke tiga adalah penilaian kekayaan, yang merupakan langkah paling sulit. Parker (1981) menggambarkan ketergantungan penilaian pada siapa yang ditanya untuk memberikan penilaian, cara penilaian atas kekayaan yang hilang (lost), waktu periode untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset.

4. Identifikasi Ancaman-ancaman (Threats Identification)
 Sumber ancaman External : 
  1. Nature / Acts of God 
  2. H/W Suppliers 
  3. S/W Suppliers
  4. Contractors 
  5. Other Resource Suppliers 
  6. Competitors (sabotage, espionage, lawsuits, financial distress through fair or unfair competition) 
  7. Debt and Equity Holders
  8. Unions (strikes, sabotage, harassment) 
  9. Governmnets 
 10. Environmentalist (Harassment (gangguan), unfavorable publicity) 
 11. Criminals/hackers (theft, sabotage, espionage, extortion) 

 Sumber ancaman Internal : 
  1. Management, contoh kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan dan control yang tidak cukup. 
  2. Employee, contoh Errors, Theft (pencurian), Fraud (penipuan), sabotase, extortion (pemerasan), improper use of service (penggunaan layanan yang tidak sah) 
  3. Unreliable system, contoh Kesalahan H/W, kesalahan S/W, kesalahan fasilitas. 

5. Penilaian Kemungkinan Ancaman (Threats LikeIihood Assessment) 
    Contoh kasus pada perusahaan asuransi dapat menyediakan informasi tentang kemungkinan terjadinya kebakaran api dalam satu waktu periode tertentu. 

6. Analisis Ekspose (Exposures analysis)
    Tahap analisis ekspose terdiri dari 4 tugas yaitu : 
        1. Identification of the controls in place (Identifikasi control ditempat).
        2. Assessment of the reliability of the controls in place (Penilaian keandalan control ditempat).
        3. Evaluation of the likelihood that a threat incident will be successful  (Evaluasi kemungkinan bahwa insiden ancaman akan berhasil).
        4. Access the resulting loss if the threat is successful (Menilai kerugian yang dihasilkan dari ancaman.)

7. Mengatur Kontrol (Adjust Controls)
    Cukupannya meliputi cara mengelola resiko, termasuk kebijakan, prosedur, pedoman, praktek atau struktur organisasi yang dapat di administrasikan, secara teknis, manajemen, atau sifat hukum.

8. Persiapan Laporan Keamanan (Prepare of Security Report)
    Insiden keamanan informasi akan dikomunikasikan dengan cara yang memungkinkan tindakan korektif yang tepat waktu yang akan diambil. Pelaporan insiden formal dan prosedur tambahan akan dibentuk dan dikomunikasikan kepada semua pengguna. Tanggung jawab dan prosedur akan dibentuk untuk menangani insiden keamanan informasi setelah pelaporan.




sumber: